‘Satu Harga BBM’ di Karimunjawa
KARIMUNJAWA – Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) akan segera beroperasi di Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sehingga, harga premium di wilayah terluar Kabupaten Jepara itu bisa ditekan dan sama dengan dengan harga di daratan Jepara.
Sales Eksekutif Retail (SER) PT Pertamina Wilayah III, Edwin Shabriy, menyampaikan APMS mulai beroperasi pertengahan Oktober. Setelah APMS beroperasi, pengangkutan atau distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke Karimunjawa akan menggunakan kapal tanker.
Sebelumnya, BBM untuk Karimunjawa diangkut dengan drum menggunakan kapal kayu nelayan. Selain melanggar aturan, pengangkutan BBM dengan cara ini membahayakan.
“Setelah APMS terbentuk dan beroperasi, pengangkutan dan distribusi BBM menjadi tanggung jawab PT Pertamina. Sehingga pengangkutannya menggunakan kapal tanker,” ujar Edwin, Jumat (7/10/2016).
Kepala Bagian Perekonomian pada Sekretariat Daerah Jepara, Eriza Rudi Yulianto, menjelaskan, jika APMS sudah beroperasi, pihaknya memastikan harga BBM di Karimunjawa setara dengan di wilayah daratan Jepara.
“Harga BBM kami pastikan sama. Selama ini harga BBM di Karimunjawa tinggi karena beban pengangkutan masih ditanggung agen. Kalau sudah ada APMS tidak ada alasan harga BBM masih mahal karena pengangkutannya sudah ditanggung Pertamina,” kata Eriza.
APMS tersebut nantinya mampu menampung 80 hingga 100 ton premium dan solar, serta melayani 13 pengecer yang tersebar di kepulauan Karimunjawa. Saat ini, harga premium di Karimunjawa Rp10 ribu per liter. Sementara di daratan Jepara, harga premium Rp6.450 per liter.
Adanya program satu harga BBM untuk Karimunjawa ini semakin menggairahkan pelaku paket wisata Karimunjawa.
Hal senada diungkapkan oleh Bangun Hardono, pemilik usaha Dewandaru oleh-oleh khas Karimunjawa mengatakan, adanya program satu harga BBM untuk Karimunjawa akan meningkatkan minat wisatawan yang berlibur ke Karimunjawa.
“Dengan adanya program satu harga BBM ini akan menekan biaya operasional pelaku wisata, jadi paket wisata Karimunjawa bisa menjadi lebih murah sehingga akan menambah ramai dan lebih meringankan wisatawan,” katanya.
(Sumber: jateng.metrotvnews.com)