PLTG-Karimunjawa

Listrik Karimunjawa Bakal Terang Seharian Penuh

SEMARANG – Sempat mati suri karena kurangnya pasokan gas, PLTG Tambak Lorok beroperasi. Hal itu juga bakal membuat Kepulauan Karimunjawa, Jepara, terang benderang seharian penuh.

Selama ini kepulauan yang berada di Laut Jawa itu hanya berlistrik setengah hari. Dengan adanya PLTG, diharapkan dapat mengatasi masalah sarana dan prasaran Karimunjawa.

“Jaringan di Karimunjawa sudah ada. Hanya pembangkitnya saja. Pembangkit tersebut disuplai dari Tambak Lorok menggunakan wadah semacam tabung gas berbentuk besar,” kata Manajer Humas PT PLN Distribusi Jateng-DIY, Supriyono, Minggu (6/9/2015).

Pembangkit berkapasitas 1.033 MW tersebut diproduksi dengan gas di lapangan milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk di Kepondang. Yang disuplai lewat pipa gas Kalimantan-Jawa ke Tambak Lorok.

Jika sudah beroperasi penuh, PLTG Tambak Lorok akan menyuplai tambahan daya hingga 300 MW ke Kepulauan Karimunjawa. Katanya saat ini daya yang diproduksi belum maksimal.

Ditargetkan tahun ini sudah mencapai titik maksimal dari 200 MW ke 400 MW. Soal pembangkit di Karimunjawa, tahun ini juga ditargetkan rampung. Hal ini akan meningkatkan daya tarik wisatawan untuk menikmati paket wisata Karimunjawa dengan tersedianya listrik seharian penuh.

Selama dua tahun, PLTG Tambak Lorok tak bisa beroperasi penuh dan hanya mengandalkan turbin yang digerakan mesin diesel. Kondisi ini akibat pembangkit hanya mendapat pasokan gas dari Lapangan Gundih-Pertamina EP sebanyak 50 miliar British thermal unit per hari (BBTUD).

“Makan solar banyak sehingga Tambak Lorok berhenti beroperasi,” imbuhnya.

(Sumber: joglosemar.co)